Kamis, 19 April 2012

PERATURAN PERTANDINGAN KOMPETISI SEPAKBOLA

PERATURAN PERTANDINGAN KOMPETISI SEPAKBOLA PEKAN OLAH RAGA BUMN 2011

A. Ketentuan Umum :
  • Peraturan Pertandingan Kompetisi Sepakbola BUMN ini dipergunakan untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan bagi para perserta kompetisi, untuk tujuan menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya kompetisi.
  • Peserta Kompetisi Sepakbola BUMN 2011 adalah terdiri dari : Perusahaan-Perusahaan BUMN
  • Anggota/Pemain adalah karyawan/pegawai tetap, yang mempunyai NIP/ID dari Bank/Perusahaan dimaksud.
  • Setiap tim harus memiliki seorang manager tim yang bertanggung jawab sebagai wakil dari tim tersebut.
  • Pembagian group untuk setiap tim peserta akan dilakukan dengan cara undian pada saat pelaksanaan Pertemuan Teknik.
  • Pemain dan official yang telah didaftarkan kepada panitia tidak dapat  diganti sampai dengan kompetisi dimaksud berakhir.


B. Waktu Pertandingan
:

Pertandingan di mulai tanggal ……………….. 2011 s/d tanggal ……………………. 2011 (Hari Senin s.d Minggu), dan mulai jam 16.00 – 20.00 wib.

C. Tempat Pertandingan
:

Lapangan Soemantri Brojonegoro Kuningan – Jakarta Selatan

D. Sistem Pertandingan :

  • Babak Penyisihan :

Sistem pertandingan memakai Sistem GUGUR pada babak penyisihan untuk menentukan Juara Group dan Runner Up.
  • Semi Final
Juara Group A VS Runner up Group B
Juara Group B VS Runner up Group A

  • Final

Menang Vs Menang

  • Penentuan urutan 3 (tiga) dan 4 (empat) tidak dipertandingkan dan dianggap juara bersama.

E. Peraturan Pertandingan :

  1. Peraturan Pertandingan berpedoman pada Peraturan Permainan dari PSSI dan FIFA dan akan dijelaskan pada saat pertemuan teknik.
  2. Susunan pemain harus diserahkan oleh Manager Tim kepada Inspektur Pertandingan (IP) 15 menit sebelum pertandingan disertai tanda pengenal (ID) dan KTP Asli setiap pemain.
  3. Setiap tim wajib tiba minimal 1 jam sebelum pertandingan, dan hadir 30 menit dilapangan sebelum pertandingan.
  4. Toleransi waktu yang diberikan untuk menunggu peserta pertandingan adalah hanya 15 menit dari jam jadwal pertandingan yang telah ditentukan (15 menit setelah pluit tanda pertandingan dimulai) dan apabila tim tidak lengkap (minimal 9 orang) maka tim tersebut dinyatakan kalah WO (5-0).
  5. Lama pertandingan babak penyisihan, semi final dan final adalah 2 x 35 menit dengan istirahat 10 menit.
  6. Dalam pertandingan Semi Final dan Final, apabila pertandingan babak II berakhir sedangkan skore masih draw, maka dilaksanakan perpanjangan waktu 2 x 10 menit dengan sistem Sudden Death.
  7. Apabila setelah masa perpanjangan waktu 2 x 10 menit sedangkan skore masih draw, maka diadakan tendangan penalti 5 kali dengan syarat apabila sesudah 5 kali tendangan telah terjadi selisih Gol, maka tendangan penalti dihentikan dan kepada Tim yang mencetak Gol terbanyak dinyatakan sebagai pemenang, dan apabila dari ke (lima) tendangan tersebut belum ada selisih Gol (skor masih sama), mengingat keterbatasan waktu maka pemenangnya akan ditentukan dengan undian dengan cara melempar coin.
  8. Pergantian pemain maksimal 5 (lima) pemain termasuk penjaga gawang.
  9. Protes di dalam dan di luar lapangan hanya boleh dilakukan oleh Kapten Tim.
  10. Pemain yang mendapat kartu merah di kenakan saksi 2 kali tidak boleh main dan pemain yang mendapat 2 kali kartu kuning di kenakan saksi 1 kali tidak boleh main pada pertandingan berikutnya.
  11. Setiap Tim diwajibkan mendaftarkan dan membawa kaos tim masing-masing ( 2 set/warna) yang sudah ditentukan pada lembar jadual pertandingan.

F. Penentuan Urutan dan Pemberian Nilai

  • Pemberian Nilai :
Menang            : 3
Seri                     : 1
Kalah                  : 0

  • Dalam penentuan urutan ditentukan sebagi berikut :

  1. Urutan kedudukan ditentukan dari pengumpulan nilai (point) kemenangan yang telah diperoleh setiap kesebelasan dan dari jumlah pertandingan yang sudah dimainkan.
  2. Apabila pada akhir babak penyisihan terdapat 2 (dua) kesebelasan atau lebih yang mendapat nilai (point) kemenangan sama, maka untuk menentukan urutan kedudukan dari kesebelasa-kesebelasan tersebut adalah dari perbedaan Gol yang didapat dari jumlah Gol memasukkan (Gol plus) dikurangi Gol kemasukan (Gol minus) dan dicari jumlah Gol plus terbanyak.
  3. Apabila nilai (point) kemenangan dan jumlah perbedaan Gol masih tetap sama, maka kesebelasan dengan jumlah pertandingan menang lebih banyak yang dinyatakan sebagai urutan yang lebih tinggi.
  4. Apabila Pasal 10 butir (b dan c) masih tetap sama, maka urutan kedudukan ditentukan dengan undian.


G. Wasit
Wasit dan pembantu wasit yang bertugas memimpin pertandingan adalah wasit yang mempunyai Sertifikat C-2/C-3 Nasional dan Keputusan yang ditetapkan oleh wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.


H. Force Majure

Jika suatu pertandingan tidak dapat dilaksanakan karena suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan (force majuere), misalnya faktor keamanan, cuaca buruk, gangguan penonton dan lain-lain, maka pertandingan tersebut akan ditentukan kemudian oleh Panitia.

Jika karena hujan lebat sehingga lapangan tergenang air dan wasit menentukan lapangan permainan tidak memenuhi syarat, maka :
  1. Jam dimulainya pertandingan dapat ditunda 15 menit pertama, jika masih belum memenuhi syarat dapat ditunda untuk 15 menit kedua.
  2. Jika setelah penundaan 15 menit kedua hujan masih belum reda dan lapangan masih tergenang air, maka pertandingan akan ditentukan kemudian oleh Panitia Pertandingan.
Pertandingan yang tertunda oleh sesuatu sebab yang tidak dapat dihindarkan (force majuere), sedangkan waktu pertandingan masih tersisa 10 menit atau kurang dari pada itu, maka pertandingan hari itu dinyatakan selesai dan tidak perlu dilanjutkan.

K. Ketentuan Khusus dan Sanksi :

  • Tim yang terbukti melanggar ketentuan mengenai peserta, dapat dikenakan DISKUALIFIKASI
  • Tanda pengenal (ID) dan KTP asli harus ditunjukkan pada saat bertanding. Apabila tidak dapat menunjukkan ID dan KTP asli pada saat akan bertanding, maka ybs. tidak dapat ikut bertanding.

L. Protes :

  • Keputusan wasit di lapangan adalah MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Protes tentang administratif dan keabsahan pemain pada setiap pertandingan dilakukan selambat-lambatnya sebelum hasil pertandingan disahkan dan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- apabila protes disetujui, maka uang protes akan dikembalikan.

Sejarah Singkat Peraturan Sepakbola

Sejarah Singkat Peraturan Sepakbola

Category : Peraturan Sepakbola
Sebagai sebuah olahraga permainan, ada banyak sekali peraturn yang dipakai dalam sebuah pertandingan sepakbola. peraturn peraturn tersebut dibuat bukan untuk mempersulit pemain mencetak gol atau memenangkan kejuaraan namun agar permainan berjalan dengan lebih menarik serta aman. Ya, keamanan adalah salah satu factor kunci yang dipakai untuk membentuk peraturan sepakbola karena dalam sejarahnya, banyak sekali pemain yang harus rela pension dini karena dicederai lawan.
Peraturan sepakbola yang pertama dirumuskan oleh Football Association atau FA, yakni otoritas speakbola tertinggi Inggris di tahun 1863. Setelah FIFA atau organisasi sepakbola dunia dibentuk, maka pihak yang berhak merumuskan dan membuat peraturan adalah mereka. Peraturan dapat dibuat atau dihapus menurut pertibangan tertentu. Namun, secara garis besar ada 17 aturan yang menjadi pokok dalam Laws of the Game miliki FIFA. Setiap negara anggota FIFA harus rela mematuhinya, atau kalau tidak, mereka bisa dikenai sanksi baik berupa skorsing dari keanggotaan FIFA ataupun dicoret dari keanggotaan.
Umumnya, setiap dari kita sudah paham peraturan sepakbola. satu yang disayangkan, banyak dari kita sering kali tidak mempercayai wasit sebagai pihak yang mengakkan aturan di lapangan. Padahal, apabila semua pihak mau membaca peraturan yang telah dibuat, maka sebuah pertandingan akan berjalan tertib dan lancar. Maka dari itu, mari kita tegakkan dan junjung tinggi aturan yang berlaku supaya persepakbolaan kita semakin maju.

Peraturan Sepakbola, dari Lapangan Hingga Permainan

Category : Peraturan Sepakbola
Sejak FIFA resmi dibentuk, peraturan sepakbola pun makin disempurnakan. Dimulai dari waktu pelaksanaannya, sepakbola dimainkan selama 90 menit yang dibagi menjadi 45 menit pertama dan 45 menit kedua. Jeda antara babak pertama dan babak kedua tersebut digunakan untuk instirahat bagi pemain yang kadang disebut juga dengan babak turun minum. Meskipun dilaksanakan selama 90 menit, namun wasit berhak memberikan waktu tambahan (injury time) untuk mengganti waktu yang terbuang akibat insiden lapangan, pergantian pemain dan sebagainya. Pada pertandingan ini ketika selama 90 menit tersebut kedudukan masih seimbang, maka diberikan babak tambahan sebanyak 1×15 menit. Hanya saja ketika babak tambahan diberikan dan ternyata belum juga ada pemenengnya sampai babak tambahan berakhir, maka dalam peraturan sepakbola, adu pinalti pun tak lagi bisa dihindarkan.
Peraturan Sepakbola Desain dan Ukuran Lapangan
Adapun peraturan sepakbola selanjutnya adalah untuk ukuran lapangan. Pada sepakbola dewasa, ukuran lapangan yang standar yakni panjang 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Seperti kita tahu jika di ujung lapangan terdapat gawang, adapun ukuran panjangnya 7.32 dengan tinggi 2.44 meter. Di depan gawang ada kotak atau area pinalti, tempat ini disebut juga titik putih. Di mana pelanggaran yang dilakukan di titik ini bisa mengakibatkan tendangan pinalti. Kotak pinalti ini juga merupakan area bagi kipper di mana dirinya diperbolehkan menangkap bola dengan tangannya. Peraturan sepakbola ini haruslah diperhatikan baik-baik terutama oleh pemian dan manajernya.
Peraturan sepakbola yang dibuat tersebut tak lain adalah demi kemanan dan kenyamanan bersama. Misalnya untuk sebuah pelanggaran, wasit memiliki cara untuk menilai apakah pelanggara tersebut pantas diganjar dengan kartu kuning atau tidak, atau malah mungkin dengan kartu merah? Meskipun sudah ada sanksi seperti ini kadang kala disengaja atau tidak, beberapa pemain bertingkah kasar di lapangan. Namun hal tersebut tetaplah bagian dari sepakbola, karena dalam pertandingan memang ada yang namanya emosi. Ada yang bisa mengontrol namun ada juga yang akhirnya lepas kendali. Panasnya lapangan kadang meningkatkan emosi, belum lagi ketika ada masalah-masalah lain semacam masalah pribadi. Itulah mengapa peraturan sepakbola dibuat, setidaknya untuk tetap menjaga ketertiban dalam pertandingan.

Pasar Bola Yang Tidak Pernah Sepi

Category : Pengertian Sepakbola
Dengan semakin ramainya taruhan bola yang dilakukan secara online dan menggunakan internet atau yang lebih sering kita sebut dengan taruhan bola online ini membuat pasar bola menjadi semakin ramai dan bisa dikatakan hampir tidak pernah sepi. Pasar bola ini dibuat adalah untuk para penjudi yang ingin mendapatkan prediksi pertandingan. Prediksi pertandingan itulah nantinya yang akan menjadi acuan para penjudi untuk bisa menentukan berapa jumlah uang yang akan mereka pertaruhkan dalam arena taruhan. Seperti yang kita ketahui taruhan bola online adalah jenis permainan judi online yang paling ramai dan paling disukai oleh para penjudi apalagi dengan adanya pasar bola yang sangat membantu para penjudi. Biasanya sebelum orang menentukan pilihan mereka dalam bertaruh mereka akan melihat dan berkunjung ke pasar ini dulu untuk mengetahui prediksi-prediksi yang diberikan oleh para agen.
Semakin banyak member dari agen judi khususnya untuk permainan judi online jenis taruhan bola akan semakin banyak pula orang yang menggunakan pasar bola online ini sebagai acuannya. Sudah banyak para penjudi yang mendapatkan banyak keuntungan dari menggunakan dan mempercayai prediksi-prediksi yang diberikan oleh para agen dalam pasar taruhan bola online. Hampir semua agen tersebut selalu memberikan prediksi mereka pada pasar bola disitusnya sendiri dan biasanya prediksi tersebut adalah prediksi yang sangat akurat. Untuk mendapatkan prediksi dalam pasar bola online ini caranya sangat mudah apalagi kalau anda sudah menjadi member dari agen judi dan agen taruhan bola yang ada. Karena disitu anda akan diberi juga panduan lengkap bagaimana cara melihat dan menggunakan angka-angka prediksi yang diberikan. Situs ini selalu bisa diakses selama 24 jam nonstop sehingga membuat para penjudi bisa untuk melakukan berbagai macam kegiatan judi termasuk juga dalam melihat pasar bola online dunia. Apabila anda ingin juga mendapatkan banyak keuntungan dalam melakukan taruhan bola baik itu dari taruhan bola sendiri dengan melihat prediksi pertandingan yang diberikan melalui pasar taruhan maupun dari bonus-bonus tak terduga dari para agen caranya hanya cukup dengan melakukan registrasi pada situs dari para agen judi.

Sepak bola Paralimpik

Sepak bola Paralimpik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Saat ini tidak ada teks di halaman ini. Anda dapat melakukan pencarian untuk judul ini di halaman lain atau mencari log terkait.
Sejak Desember 2009 Wikipedia telah membatasi pembuatan halaman-halaman baru hanya untuk pengguna yang telah masuk log.
Jika Anda belum membuat akun, silakan mendaftarkan diri dulu yang hanya memakan waktu 1 menit.

Sepak bola wanita

Sepak bola wanita

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Halaman ini telah dihapus. Sebagai referensi, berikut adalah log penghapusan dan pemindahan halaman ini.
  • 11 Desember 2009 04.18 Bennylin (Bicara | kontrib) menghapus halaman Sepak bola wanita (Uji coba. Harap gunakan Bak pasir)
  • 26 Desember 2007 13.14 Rintojiang (Bicara | kontrib) menghapus halaman Sepak bola wanita (Omong kosong: isinya hanya berupa: ''''''Teks ini akan dicetak tebal''[[[Judul pranala] == == Teks judul == [[Berkas:[[Media:Contoh.jpg]]<math><math>Masukkan rumus di si...' (dan satu-satunya penyumbang adalah '[[Special:Contributions/125.163.249.78|125.)
  • 6 Januari 2006 06.44 Hayabusa future (Bicara | kontrib) menghapus halaman Sepak bola wanita (isinya hanya berupa: '* {{id}} [http://www.theplanetfutsal.com Situs Planet Futsal Indonesia] - sarana bermain sepakbola dalam ruangan' (dan satu-satunya penyumbang adalah '222.124.72.67'))
Saat ini tidak ada teks di halaman ini. Anda dapat melakukan pencarian untuk judul ini di halaman lain atau mencari log terkait.
Sejak Desember 2009 Wikipedia telah membatasi pembuatan halaman-halaman baru hanya untuk pengguna yang telah masuk log.
Jika Anda belum membuat akun, silakan mendaftarkan diri dulu yang hanya memakan waktu 1 menit.

Sejarah Gelora Bung Karno

Sejarah Gelora Bung Karno


Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia.
Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini.
Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Gelora Senayan.
Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.

LATAR BELAKANG
Selain sebagai tempat berolahraga, kawasan Gelora Bung Karno oleh berbagai kelompok masyarakat sering dimanfaatkan sebagai ajang temu.
Selain itu pada awal tujuan dibangunnya stadion ini, Presiden Soekarno juga menginginkan kompleks olahraga yang dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul.
Sebuah ciri khas stadion ini adalah atap yang disebut oleh Bung Karno sebagai "Temu Gelang", yaitu sebuah atap konstruksi baja besar yang membentuk cincin raksasa dan melindungi para penonton dari panas dan hujan.

FASE PEMBANGUNGAN
Sebelum Asean Games Tahun 1962
* 8 Februari 1960 - Presiden Soekarno menancapkan tiang pancang Stadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV disaksikan wakil perdana menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan.
* Juni 1961 - Stadion Renang berkapasitas 8.000 penonton selesai dibangun.
Bangunan ini terdiri dari kolam tanding 50 meter, kolam loncat indah, kolam pemandian dan kolam anak.
Bagunan ini direnovasi ulang pada tahun 1988.
* 25 Desember 1961 - Stadion Tenis berkapasitas 5.200 penonton selesai dibangun.
* Desember 1961 - Stadion Madya (sebelumnya disebut Small Training Football Field (STTF)) berkapasitas 20.000 penonton selesai dibangun.
Berdiri di areal seluas 1.75 hektar dengan sumbu panjang 176.1 meter, sumbu pendek 124.2 meter dan dilengkapi dengan 2 tribun; tribun barat dengan kapasitas 8.000 penonton dan tribun timur dengan kapasitas 12.000 penonton.
Bagunan ini direnovasi ulang pada tahun 1987.
* 21 Mei 1962 - Istana Olahraga berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun dan untuk pertama kalinya digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia bulu tangkis beregu putra memperebutkan Piala Thomas.
* Juni 1962 - Gedung Bola Basket berkapasitas 3.500 penonton selesai dibangun.
* 21 Juli 1962 - Stadion Utama berkapasitas 100.000 penonton selesai dibangun.
Ciri khas bangunan ini adalah atap temu gelang berbentuk oval.
Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter; sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter.
Stadion ini dikelilingi oleh jalan lngkar luar sepanjang 920 meter.
Bagian dalam terdapat lapangan sepak bola berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter.
* 24 Agustus 1962 - Gedung TVRI Pusat, stasiun Televisi pertama di Indonesia selesai dibangun diresmikan mulai dibuka.

Sesudah Asean GAmes TAhun 1962
* 19 April 1965 - Awal pembangunan Kompleks DPR yang bertepatan dengan peringatan satu dasawarsa Konferensi Asia Afrika dan juga sebagai salah satu proyek The New Emerging Forces (lihat: Ganefo).
* 1968 - Lapangan Golf seluas 20 hektar mulai dibangun.
* 1970 - Gedung A dan Gedung B, masing - masing berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun. Kedua gedung ini direncanakan untuk menjadi gedung olahraga serbaguna.
Gedung A digunakan untuk mengadakan kompetisi untuk olahraga anggar sedangkan Gedung B digunakan untuk mengadakan kompetisi senam.
* 1970 - Gedung C berkapasitas 800 penonton selesai dibangun.
Gedung ini berjasa melahirkan para pe-bulu tangkis Indonesia kelas dunia seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto dan Ivana Lie.

Era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan (YGOS)
Pada era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga kawasan Gelora Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektare ini telah menyusut hingga tinggal 136,84 hektare (49%) saja.

Dari jumlah yang 51% itu, 67,52 hektare (24,2% dari luas semula) digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti Gedung MPR/DPR, Kantor Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung TVRI, Graha Pemuda, kantor Kelurahan Gelora, SMU Negeri 24, Puskesmas, gudang Depdiknas dan rumah makan.

Sisanya yang 26,7% atau 74,74 hektare disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton, kompleks perdagangan Ratu Plaza, Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria Remaja Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan komersial lainnya.

Era Badan Pengelola GElora Bung Karno (BPGBK)
Pada masa BPGBK ini dua buah bangunan di kompleks Stadion Gelora Bung Karno akan dirubuhkan. Kedua bangunan tersebut adalah Wisma Fairbanks dan Gedung Serba Guna di belakang hotel Century.
Semula Wisma Fairbanks diharapkan akan memberikan keuntungan kepada pihak BPGBK, setelah perjanjian pembangunan dan penguasaan wisma tersebut selama 30 tahun berakhir.
Setelah dikembalikan, menurut pihak BPGBK bangunan itu tidak lagi memenuhi syarat huni.
Menurut rencana, sebagai gantinya akan dibangun sebuah apartemen dan perkantoran, dengan 200 kamar yang akan disediakan untuk atlet.

Sejarah FIFA (Federation Internationale de Footbal ASsociation)

Sejarah FIFA (Federation Internationale de Footbal ASsociation) / Federasi INternasional SEpak Bola


Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Internasional Sepak Bola adalah badan pengatur internasional sepak bola.
FIFA bermarkas di Zürich, Swiss.

FIFA didirikan di Paris pada 21 Mei 1904 dan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 2004.
Pada April 2004, FIFA mengumumkan bahwa mereka memperkirakan akan meraup keuntungan sebesar $144 juta dari $1,64 miliar dalam pendapatan antara tahun 2003 dan 2006.

Peta pembagian konfederasi anggota FIFA.

FIFA juga mempromosikan sepak bola, mengatur transfer pemain antar tim, memberikan gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan menerbitkan daftar Peringkat Dunia FIFA setiap bulannya.

Peraturan sepak bola ditetapkan oleh IFAB (International Football Association Board), yang terdiri dari empat wakil dari FIFA dan masing-masing satu wakil dari
Asosiasi Sepak bola Inggris, Asosiasi Sepak bola Skotlandia, Asosiasi Sepak bola Wales dan Asosiasi Sepak bola Irlandia.

Asal Usul Sejarah Liga Sepakbola Utama atau Galatama

Asal Usul Sejarah Liga Sepakbola Utama atau Galatama


Liga Sepak bola Utama disingkat Galatama adalah sebuah liga sepak bola semi profesional pertama di Indonesia sebelum diganti Liga Indonesia pada tahun 1994.

Sampai tahun 1979 Kejuaraan Nasional Perserikatan merupakan satu-satunya kompetisi tingkat nasional di Indonesia.
Kejuaraan Nasional Perserikatan bersifat amatir.
Mulai tahun 1979 PSSI menyelenggarakan kompetisi sepak bola semi-professional, diberi nama Liga Sepak Bola Utama disingkat menjadi Galatama.
Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong.

Galatama tidak dibagi dalam beberapa divisi (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi). Sampai musim kompetisi 1982 Galatama memperbolehkan adanya pemain asing, salah satu pemain asing yang terkenal di kompetisi Galatama adalah Fandi Ahmad (Singapura) yang memperkuat Niac Mitra.
Ia berhasil mengantarkan klubnya menjuarai Galatama sehingga memperoleh penghargaan dari Kota Surabaya sebagai warga kehormatan Surabaya.
Sayang setelah itu Fandi Ahmad harus keluar dari Indonesia karena adanya larangan penggunaan pemain asing di Galatama.

Pamor Galatama dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
Terlebih sejak dikeluarkannya pelarangan pemain asing, kemudian adanya kecurigaan main mata antar beberapa klub, diperparah isu suap.
Galatama bukan hanya ditinggalkan penonton, satu per satu klub pesertanya mengundurkan diri.

Tahun 1994 Galatama dan Perserikatan digabung menjadi Liga Indonesia.

JUARA JUARA LIGA SEPAKBOLA UTAMA atau GALATAMA
Musim Juara Hasil Runner-up
1979/1980 Warna Agung
Jayakarta
1980/1982 Niac Mitra
Jayakarta
1982/1983 Niac Mitra 3-2 UMS 80
1983/1984 Yanita Utama 1-0 Mercu Buana
1984 Yanita Utama 2-0 UMS 80
1985 Krama Yudha Tiga Berlian 1-0 Arseto
1986/1987 Krama Yudha Tiga Berlian 4-2 Pelita Jaya
1987/1988 Niac Mitra 3-1 Pelita Jaya
1988/1989 Pelita Jaya 2-1 Niac Mitra
1990 Pelita Jaya 1-1 4-2 (adu penalti) Krama Yudha Tiga Berlian
1991/1992 Arseto
Pupuk Kaltim
1992/1993 Arema
Pupuk Kaltim
1993/1994 Pelita Jaya 1-0 Gelora Dewata

Distribusi Final
* Warna Agung (Jakarta) : 1 kali juara
* Niac Mitra (Surabaya) : 3 kali juara, 1 kali runner-up
* Yanita Utama (Bogor) : 2 kali juara
* Krama Yudha Tiga Berlian (Palembang) : 2 kali juara, 1 kali runner-up
* Pelita Jaya (Jakarta) : 3 kali juara, 2 kali runner-up
* Arseto (Solo) : 1 kali juara, 1 kali runner-up
* Arema (Malang) : 1 kali juara
* Jayakarta (Jakarta) : 2 kali runner-up
* UMS 80 (Jakarta) : 2 kali runner-up
* Mercu Buana (Medan) : 1 kali runner-up
* Pupuk Kaltim (Bontang) : 2 kali runner-up
* Gelora Dewata (Denpasar) : 1 kali runner-up

Sejarah AFC (Asian Football Confederation) / Konfederasi Sepakbola Asia

Sejarah AFC (Asian Football Confederation) / Konfederasi Sepakbola Asia


Konfederasi Sepak Bola Asia (dalam bahasa Inggris: Asian Football Confederation atau AFC)
adalah badan pengatur sepak bola di Asia, tidak termasuk Siprus dan Israel, tetapi mencakup Australia.

AFC mempunyai 46 negara anggota yang mayoritas terletak di Asia.
Negara yang memiliki wilayah di Eropa dan Asia, seperti Turki, Kazakhstan, Azerbaijan, Georgia, dan Rusia, tergabung ke dalam UEFA, sama halnya dengan Armenia, Siprus, dan Israel, yang seluruh wilayahnya terletak di Asia.

AFC didirikan pada 8 Mei 1954 di Manila, Filipina dan merupakan salah satu dari enam konfederasi benua FIFA.
FIFA mengakui AFC sejak 21 Juni 1954.
Markas AFC berada di AFC House, Jalan 1/155, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Slogan : The Future is Asia

Asal Usul Sejarah Liga Premier Indonesia / LPI

Asal Usul Sejarah Liga Premier Indonesia / LPI


Indonesia Premier League adalah kompetisi profesional yang independen untuk klub sepak bola di Indonesia, yang dikelola oleh Konsorsium Liga Premier Indonesia dan PT Liga Primer Indonesia.
Hal ini secara luas dikenal di Indonesia sebagai LPI.
Liga ini memisahkan diri tidak berada di bawah pengawasan Asosiasi Sepakbola Indonesia yaitu PSSI, yang telah melarang pemain dari LPI  bergabung dengan tim nasional negara itu.
Musim pertama ini liga adalah dijadwalkan untuk berjalan dari Januari sampai Oktober 2011 dan yang pertama kick-off terjadi pada tanggal 8 Januari 2011 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Sembilan belas klub berpartisipasi dalam liga ini, tetapi tim lain dapat bergabung di tengah musim pertama untuk putaran nomor 20.


ASAL USUL SEJARAH LPI /  LIGA PREMIER INDONESIA
Pada tanggal 17 September 2010,
20 klub sepakbola Indonesia bersama-sama dengan National Football Gerakan Reformasi Indonesia (GRSNI) mengeluarkan deklarasi di Jakarta yang dipimpin oleh Arifin Panigoro, seorang taipan minyak.

Gerakan prihatin akan ketergantungan klub sepak bola untuk anggaran negara masing-masing daerah dan praktek korupsi secara luas dilaporkan dalam PSSI.
Inisiatif ini menyebabkan pembentukan klub baru yang akan tergantung pada dana konsorsium untuk bertahan tahun-tahun awal mereka.
Empat klub tua yaitu PERSERBAYA Surabaya, PERSEMA Malang, PERSIBO Bojonegoro, PSM Makassar memutuskan untuk meninggalkan PSSI dan bergabung dengan liga yang memisahkan diri dari PSSI dan mempunyai nama Liga Primer Indonesia (LPI) pada tanggal 24 Oktober 2010.

Meskipun banyak klub LPI sekarang didukung oleh pemerintah daerah mereka, tidak satupun dari mereka menggunakan dana publik, sebuah praktek yang masih lumrah di PSSI.
Pemerintah pusat Indonesia telah mengancam akan menghentikan kebijakan keuangan daerah pada tahun 2012.

Alamat :
Gedung Medco I, Lantai I
Jl. Ampera Raya No 18-20
Jakarta Selatan 12560
DKI Jakarta
Indonesia

Official Website : http://ligaprimerindonesia.co.id/

Profil ARifin Panigoro 

Arifin Panigoro (lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1945; umur 65 tahun)
adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai salah seorang pendiri dan pemilik Medco Group yang menetap di Jakarta.

Pendidikan :
* Jurusan Elektro, Institut Teknologi Bandung (lulus tahun 1973)
* Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Fountainebleau, Perancis (1979)

Dalam Politik :
Arifin Panigoro bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada tahun 1999.
Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada tahun 2002-2003.
Akan tetapi, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP pada tahun 2005 dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).

Pendapatan dari Setiap TIM
Kepemilikan Saham : Klub (100%)
Pembagian Hak Siar : Dibagikan 100% ke klub
Keuntungan Kompetisi : Dibagikan ke klub
Sumber Dana : Investasi Rp15-20 miliar tiap klub selama 5 tahun
Hadiah Utama : Rp5 miliar
Penawaran LPI :
- Pembagian alternatif pemasukan pertandingan (sponsor lokal, hak siar, dan tiket). Tuan rumah mendapat jatah 75% dan klub tamu diberi 25%.

Peraturan Pada Pemain Asing DI LPI
Setiap klub LPI diperbolehkan untuk mendatangkan lima pemain asing.
Kelima pemain asing dapat berasal dari konfederasi apapun.
dan Sebuah klub dapat menambahkan lebih banyak pemain kebangsaan non- Indonesia di atas lima jika  pemain memiliki keturunan Indonesia
karena mereka akan dianggap sebagai pemain lokal.
LPI tidak mengakui kewarganegaraan ganda ..

Format PErtandingan
LPI menggunakan format kompetisi penuh.
Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang.
Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan.

KLUB PESERTA LIGA PRIMER INDONESIA























1. Aceh United

Pelatih : Lionel Charbonnier (Perancis)
Stadion : Harapan Bangsa, Banda Aceh (kapasitas 40.000)

Persebakbolaan di Kota Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United sebagai salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Banda Aceh memiliki potensi besar karena banyak tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif. Adalah Aceh United yang akan menampung bakat-bakat pemain muda Banda Aceh untuk berprestasi dan memberikan tontonan menghibur kepada para suporter.

Asal Usul Sejarah Liga Super Indonesia atau LSI atau ISL

Asal Usul Sejarah Liga Super Indonesia atau LSI atau ISL


Liga Super Indonesia  adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia.
LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI.
LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang.
Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dari dan degradasi ke Divisi Utama.
Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia.
Sponsor utama LSI adalah perusahaan rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League.
pada musim 2009-2010 AFC menobatkan liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat 8th se-Asia, dan Liga terbaik se-Asia Tenggara.


ASAL USUL SUPER LIGA INDONESIA
Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional.
Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi.
Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim).

PEMBENTUKAN

LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008.
Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.

Asal Usul Sejarah PErkembangan Timnas Indonesia

Asal Usul Sejarah PErkembangan Timnas Indonesia


Tim nasional sepak bola Indonesia pernah memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hongaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Ironisnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan memiliki masyarakat dengan minat yang sangat tinggi terhadap olahraga sepak bola, menjadikan sepak bola olahraga terpopuler di Indonesia (selain bulu tangkis), namun Indonesia tidaklah termasuk jajaran tim-tim kuat di Konfederasi Sepakbola Asia.

Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan. Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.

Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.


KOSTUM TIMNAS INDONESIA
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.

Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.


INDONESIA DI PIALA DUNIA FIFA
Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepak bola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936 milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) sebuah organisasi sepak bola orang-orang Belanda di Hindia Belandamenaruh hormat kepada Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) lantaran Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB)yang memakai bintang-bintang dari NIVBkalah dengan skor 2-1 lawan Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ)salah satu klub anggota PSSIdalam sebuah ajang kompetisi PSSI ke III pada 1933 di Surabaya.

NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.

Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.

Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland.

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."

Asal Usul Sejarah PSSI

Asal Usul Sejarah PSSI / Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia


• Sekilas Tentang PSSI

PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta.
Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan.
Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.

• ASAL USUL SEjaRAh Berdirinya PSSI

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928.
Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta.
Disana ia merupakan satu – satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu.
Akan tetapi, didorong oleh jiwa nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dari “Sizten en Lausada” ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.

Untuk melaksanakan cita – citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh – tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung .
Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID).
Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan, yang selanjutnya di lakukan juga pematangan gagasan tersebut di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain – lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda).

Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil – wakil dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya “menentang” berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan “stridij program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi” dimulai pada tahun 1931 di Surakarta .

Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan Paku Buwono X, setelah kenyataan semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan – jalan atau tempat – tempat dan di alun – alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola Kebangsaan” yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar.

Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.

Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club “ pada tahun 1936.

Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut “Gentelemen's Agreement” yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda). Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut.

Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 – 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.

M asuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang, kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).

Masa Jabatan Direktur Utama adalah 4 tahun.Berikut adalah daftar Direktur Utama Pertamina:
No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 Soeratin Sosrosoegondo 1930 1940
2 Artono Martosoewignyo 1941 1949
3 Maladi 1950 1959
4 Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 1964
5 Maulwi Saelan 1964 1967
6 Kosasih Poerwanegara 1967 1974
6 Bardosono 1975 1977
7 Moehono 1977 1977
8 Ali Sadikin 1977 1981
9 Sjarnoebi Said 1982 1983
10 Kardono 1983 1991
11 Azwar Anas 1991 1999
12 Agum Gumelar 1999 2003
13 Nurdin Halid 2003 2011

Official Website : http://www.pssi-football.com
• Perkembangan PSSI

Pasca Soeratin ajang sepakbola nasional ini terus berkembang walaupun perkembangan dunia persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik, menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang menggembirakan.

Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal.

Padahal di era sebelum tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era Ramang dan Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny Pattinasarani.

Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :

• Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.

• Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:

• Dibawah usia 15 tahun (U-15)

• Dibawah usia 17 tahun (U-170

• Dibawah Usia 19 tahun (U-19)

• Dibawah usia 23 tahun (U-23)

• Sepakbola Wanita

• Futsal.

PSSI pun mewadahi pertandingan – pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan – pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.

Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah – daerah di seluruh Indonesia .
Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.

Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.

Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.

Asal Usul Sepak Bola

Asal Usul Sepak Bola


Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan.
Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok.
FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM.
Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “.

Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. T
su sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”.
sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”.

 Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola.
Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari.
Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.

Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi.
Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola.
Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.

Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah.
Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club.
Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.

Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA).
Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.

Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB).
IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

Asal Usul Sejarah Persija Jakarta

Asal Usul Sejarah Persija Jakarta


Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di indonesia super liga.

Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ).
VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan PSSI dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.

ASAL USUL SEJARAH PERSIJA JAKARTA
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra).
Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta).
Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada.
Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.

Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar.
Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung).
Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO.
Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija.
Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija.
Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa.
Inilah hasilnya:
Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951),
Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan
Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951).
Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta

Asal Usul Sejarah Persipura Jayapura

Asal Usul Sejarah Persipura Jayapura


Berdiri: 1950 / 1963
Alamat: Jl. Balai Kota No.1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 967 583742 / 523234
Faksimile: +62 (0) 967 583742
WEbsite: PERSIPURA
Ketua: Drs. MR. Kambu, M.Si
Direktur: Rudy Maswi
Stadion: Mandala

Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua.
Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan papan atas Superliga.

Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.

Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional.
Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005.
Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.

Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara.
Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke Divisi Satu.

Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1994.
Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara Divisi Utama.

Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim perdana 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan luar biasa untuk merebut gelar juara.
Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaan Mutiara Hitam, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.

Bisa ditebak, skuad yang saat ini dipimpin pelatih Jacksen F Tiago asal Brasil bisa terus melaju dan kembali merebut titel yang hilang pada musim 2009/10 lalu.

Asal Usul Sejarah PSCS Cilacap

Asal Usul Sejarah PSCS Cilacap


Asal Usul Sejarah PSCS Cilacap.

Persatuan Sepak bola Cilacap dan Sekitarnya (biasa disingkat: PSCS Cilacap)
merupakan sebuah tim sepak bola yang berbasis di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Tim ini memiliki julukan sebagai tim Laskar Nusakambangan atau LANUS.

Stadion utama mereka adalah Stadion Wijayakusuma.

PSCS sendiri berdiri tanggal 01 Januari 1970.
awalnya PSCS sendiri merupakan sebuah tim biasa saja alias tim tarkam.
yang dibentuk oleh sekumpulan anak - anak dari Perkereta apian yang gemar akan sepakbola..
hingga akhirnya, pemerintah kabupaten cilacap meilirik tim tersebut.
lalu dibentuklah badan resmi pada tanggal 1 Januari 1970.
dan terbentuklah tim PSCS Cilacap.

Untuk saat ini,
PSCS masih mengikuti Liga profesional di Indonesia.
Karena kekisruhan yang terjadi dalam badan liga di Indonesia..
PSCS untuk tahun 2011/2012 ikut dalam Liga Profesional yang memiliki nama Liga Premier Indonesia.

Prestasi PSCS Cilacap :
tahun 2009/2010 : Peringkat 3 Divisi 2 utama
tahun 2010/2011 : Promosi Divisi Utama
tahun 2011/2012 : Divisi Utama

Daftar Pemain PSCS Cilacap untuk periode 2011/2012:
Handoyo
Subekti
Wendra kanasta
Rizky setiawan
Dedean Surdani
Mahop Mahove Guy
Eka WIjayanto
Julia Mardianus
Dody Dwi Haryono
Taryono
Mohamad Isa
Arin Kusmanto
Nanang Hendrawan
Fery Haryadi
Tri Apmadi
Sandi
Reza dini
Saeful bahri
Lee Su Hyong
Roger Batoum

Pelatih ; jessie mustamu
assisten pelatih ; Muhamad yahya
pelatih kiper ; Dadang
Manager : Bambang Nugroho

Asal Usul Sejarah Mitra Kukar

Translate Widget by Google

Asal Usul Sejarah Mitra Kukar


Mitra Kutai Kartanegara (disingkat: Mitra Kukar) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Klub ini memiliki julukan sebagai Barisan Kuat dan Kekar dan Naga Mekes, sementara kelompok pendukungnya bernama Mit-Man (Mitra Mania).
Seluruh pertandingan kandang Mitra Kukar dimainkan di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang

ASAL USUL SEJARAH MITRA KUKAR
Cikal bakal Mitra Kukar adalah klub Niac Mitra asal Surabaya yang kemudian dikenal pula dengan sebutan Mitra Surabaya.
Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia pada tahun 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H. Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya.
Sejak itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra (MKP).

Pada tahun 2001, Mitra Kalteng Putra degradasi ke Divisi Dua Liga Indonesia.
Kesulitan keuangan yang dialami Mitra Kalteng Putra dalam menjalani roda kompetisi akhirnya membuat klub ini kembali pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2003 dengan status dipinjamkan.
Mitra Kalteng Putra kemudian berganti nama lagi menjadi Mitra Kukar saat menjalani kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia musim 2003 hingga sukses menapak ke kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia pada musim 2004.
Status Mitra Kukar secara resmi menjadi milik Kutai Kartanegara setelah klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 milyar pada tahun 2005.

Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi Satu Liga Indonesia musim 2007. Namun, Mitra Kukar gagal melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti.
Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sejak musim 2008. Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Asal Usul Sejarah Arema Indonesia


Asal Usul Sejarah Arema Indonesia


ASAL USUL SEJARAH AREMA INDONESIA
Nama Arema Pada Masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang.
Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut,
yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara.
Prestasi Kebo Arema gilang gemilang.
Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat.
Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.
Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara.
Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi.
Kemudian bisa menguasai Selat Malaka.
Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam.
Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema Di dekade 80'an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema.
Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema.
Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang.
Arema adalah akronim dari Arek Malang.
Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang.
Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga.
Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya.
Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

ASAL USUL BERDIRINYA AREMA
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya)
lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang.
Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang.
Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton.
Dimana posisi Arema waktu itu?
Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola.
Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78.
Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu.
“Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan.
Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama.
“You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu,
Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal–
mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya.
“Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya.
Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama.
“Saya hanya punya pemain,” ujarnya.
Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola,
maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat
"sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?"
Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.
Temanya
"Klub Galatama dan Kota Malang",
dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama),
dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA.
Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm).
Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar:
Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema.
Namun nama itu tidak bisa langgeng.
Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86.
Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive.
Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58.
“Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul.
"Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan.
Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.

PERJALANAN AREMA
PERJALANAN AREMA DI GALATAMA
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.
Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.
Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut.
Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain.
Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain.
Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih.
Praktis Maryanto dkk ditampung di barak.
“TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.

Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema.
“Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda.
Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama.
Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri,
Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan ARema DI LIgina (Liga Indonesia)
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua.
Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007).
Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana.
Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti.
Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim.
Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I.
Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18.
Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema Di Liga Super Indonesia
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10.
Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).
Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco.
Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania.
Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.